Hiking Seru di Gili Trawangan: Langkah Kecil yang Bikin Nagih

Biasanya kalau orang dengar “Gili Trawangan”, yang terlintas itu ya: pantai, sunset, snorkeling, dan suasana tropis yang ramai. Tapi siapa sangka, di balik hingar-bingar kehidupan pantai, pulau mungil ini juga menyimpan sisi sunyi dan hijau yang cocok banget buat hiking santai?

Saya dan dua teman dekat memutuskan buat liburan ke Gili Trawangan bukan cuma buat santai di pantai, tapi juga cari alternatif kegiatan yang lebih aktif, lebih menyatu sama alam, dan lebih… “anti-mainstream”. Dan hiking di pulau kecil ini ternyata jadi highlight perjalanan kami.

Awal Petualangan: Menyusuri Pinggiran Pulau

Pagi itu, kami bangun lebih awal dari biasanya. Matahari belum sepenuhnya naik, udara masih dingin-dingin lembab, dan suara ayam lokal bercampur dengan deru ombak jadi semacam alarm alami.

Kami mulai berjalan dari sisi timur Gili, melewati jalan setapak di antara pohon kelapa dan homestay kecil. Jalanannya belum terlalu ramai—sebagian besar turis masih tertidur. Rasanya kayak punya pulau sendiri.

Walau Gili Trawangan terkenal sebagai pulau kecil yang bisa dikelilingi dalam waktu 1-2 jam jalan kaki, kami memutuskan buat mengeksplorasi jalur yang agak “nyeleneh”—sedikit masuk ke tengah, menyusuri jalan tanah, dan naik ke bukit kecil di bagian barat laut pulau.

Bukit Kecil dengan Pemandangan Besar

Yes, kamu nggak salah baca. Ada bukit di Gili Trawangan. Namanya Bukit Malaka, dan meskipun nggak tinggi-tinggi amat, tapi cukup buat bikin napas ngos-ngosan sedikit (kalau kamu jarang olahraga kayak saya).

Tapi begitu sampai di atas… speechless. Dari titik ini kita bisa lihat laut membentang sejauh mata memandang, garis pantai putih, dan warna laut yang bergradasi dari biru muda ke biru tua. Kalau kamu beruntung, bisa lihat Gunung Agung di Bali dari kejauhan—muncul malu-malu di balik kabut.

Kami duduk sebentar, lepas sepatu, dan menikmati angin yang sejuk. Rasanya kayak meditasi alami.

Bertemu Kuda dan Cerita Warga Lokal

Di perjalanan turun, kami nggak sengaja ketemu dengan Bapak Rahman, warga lokal yang sedang memberi makan kuda. Iya, di Gili Trawangan nggak ada kendaraan bermotor, jadi kuda jadi “kendaraan umum” yang biasa disebut cidomo.

Kami ngobrol sebentar dan beliau cerita tentang masa kecilnya di pulau ini. Bagaimana dulu Gili Trawangan masih sepi, belum seramai sekarang. “Tapi jalur hiking ini dari dulu sudah ada, cuma dulu buat cari kayu bakar,” katanya.

Percakapan singkat itu bikin perjalanan kami terasa makin bermakna. Hiking ini bukan cuma soal fisik, tapi juga soal menyentuh sisi lain dari sebuah destinasi yang biasanya hanya dikenal karena wisata pantainya.

Sisi Sunyi dari Gili Trawangan

Satu hal yang saya syukuri dari perjalanan ini adalah: saya jadi tahu bahwa Gili Trawangan bukan cuma soal keramaian malam dan aktivitas laut. Tapi juga punya spot alami dan tenang yang cocok buat refleksi, foto-foto, atau sekadar recharge energi.

Di beberapa titik hiking, kami menemukan spot duduk alami dari batu besar, dikelilingi semak dan bunyi angin yang menggoyang daun. Kami bahkan sempat piknik kecil, buka bekal roti, dan minum kopi instan dari termos. Sederhana, tapi memorable.

Kalau kamu suka wisata yang sedikit berbeda dari biasanya, hiking ringan seperti ini bisa jadi opsi seru banget. Apalagi kalau dikombinasikan dengan itinerary yang lengkap kayak paket tour lombok 3 hari yang udah mencakup pengalaman alam, pantai, dan budaya. Kamu nggak cuma berlibur, tapi juga benar-benar “menyatu” dengan pulau.

Hiking di Gili Trawangan: Jangan Lupa Ini!

  1. Pakai sepatu yang nyaman. Meski jalur nggak ekstrem, tetap butuh alas kaki yang proper biar nggak lecet.

  2. Bawa air minum. Cuaca bisa panas walau pagi hari, jadi penting buat tetap terhidrasi.

  3. Sunscreen tetap wajib. Karena sinar matahari Lombok nggak bisa dianggap remeh.

  4. Mulai pagi. Selain cuaca lebih bersahabat, kamu juga bisa nikmati suasana sepi.

  5. Jangan buru-buru. Hiking di Gili itu soal menikmati, bukan soal target jarak atau waktu.

Lebih Dari Sekadar Langkah

Waktu kami pulang ke penginapan, kaki memang agak pegal. Tapi hati rasanya ringan banget. Hiking di Gili Trawangan itu kayak menemukan versi lain dari pulau yang biasa kamu kenal. Versi yang lebih asli, lebih dekat, dan lebih… jujur.

Dan kalau kamu pikir Gili cuma buat party atau liburan ala pantai-pantai doang, percayalah—jalan-jalan pagi menyusuri jalur hiking kecil di balik pohon kelapa itu bisa kasih sensasi yang justru lebih membekas.