6 Kebiasaan Buruk Kelas Menengah yang Diam-diam Bikin Susah Kaya

Banyak orang sudah merasa cukup aman secara finansial saat memiliki pekerjaan tetap, gaji bulanan, hingga cicilan rumah atau kendaraan. Tapi mengapa rasanya tetap sulit untuk naik kelas secara finansial?

Jawabannya bisa jadi ada di kebiasaan harian yang terlihat biasa saja, tapi justru membuat keuangan bocor secara perlahan. Berikut enam kebiasaan yang sering terjadi di kalangan kelas menengah dan berpotensi menghambat kamu untuk mencapai kemapanan finansial.

1. Membeli Barang Bukan Karena Butuh, Tapi Karena Gengsi

Kualitas itu penting. Tapi yang sering terjadi adalah kita membeli barang mahal bukan karena memang butuh yang berkualitas tinggi, melainkan karena ingin terlihat “naik kelas”.

Contohnya, beli smartphone terbaru setiap tahun padahal yang lama masih sangat layak pakai. Atau beli outfit branded hanya supaya tidak ketinggalan tren di lingkungan kerja atau pertemanan.

Kalau barang yang dibeli memang sesuai kebutuhan dan dipakai jangka panjang, tentu sah-sah saja. Tapi jika tujuannya hanya untuk pencitraan, pengeluaran seperti ini hanya akan jadi beban, bukan investasi.

2. Menggunakan Self-Reward sebagai Alasan Belanja Berlebihan

Memberi penghargaan pada diri sendiri setelah bekerja keras itu penting. Namun, jika setiap bulan self-reward berarti makan di restoran mahal, belanja impulsif, atau traveling mendadak, ini bisa berdampak buruk pada kondisi keuangan.

Tanpa kontrol yang jelas, kebiasaan ini bisa menyedot sebagian besar gaji hanya dalam beberapa hari pertama setelah gajian.

3. Mengabaikan Langganan Otomatis

Berapa banyak layanan berlangganan yang masih aktif di akun kamu, tapi sebenarnya sudah jarang dipakai? Mulai dari aplikasi streaming, platform belajar online, hingga layanan cloud storage, semuanya terlihat kecil nominalnya, tapi jika dijumlahkan, bisa jadi pengeluaran yang cukup besar setiap bulannya.

Kelas menengah seringkali melewatkan pengeluaran seperti ini karena terasa ‘ringan’. Padahal, inilah salah satu bentuk pengeluaran pasif yang perlahan-lahan menggerus tabungan.

4. Terlalu Sering Mengandalkan Layanan Antar Makanan atau Minum Kopi di Luar

Kemudahan layanan pesan antar makanan atau kebiasaan membeli kopi di luar memang memanjakan. Tapi kalau dilakukan hampir setiap hari, pengeluarannya bisa cukup signifikan.

Memasak sendiri atau membawa bekal bukan hanya lebih hemat, tapi juga membantu kamu mengontrol pengeluaran harian tanpa perlu mengorbankan kualitas hidup.

5. Bergantung pada Bonus atau Pendapatan Tambahan

Banyak orang merasa aman karena berharap pada THR, bonus tahunan, atau komisi. Sayangnya, penghasilan tambahan ini sering kali langsung habis begitu diterima karena tidak direncanakan sejak awal.

Bonus seharusnya dimanfaatkan untuk mempercepat pencapaian tujuan finansial, bukan untuk menutup kekurangan akibat pola hidup yang tidak terkontrol.

6. Tidak Mencatat Pengeluaran Secara Rutin

Banyak orang merasa uangnya cepat habis tapi tidak tahu ke mana saja perginya. Tanpa pencatatan yang jelas, sulit bagi kita untuk mengukur mana pengeluaran yang perlu dipangkas dan mana yang masih aman.

Dengan mencatat pengeluaran harian, kamu akan lebih sadar terhadap pola konsumsi dan bisa mulai membuat strategi keuangan yang lebih sehat.

Saatnya Ubah Kebiasaan, Kelola Keuangan Lebih Cerdas dengan Krom Bank

Jika kamu merasa beberapa poin di atas terdengar familiar, jangan khawatir. Mengubah kebiasaan memang butuh waktu, tapi selalu ada cara untuk mulai. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan layanan keuangan yang lebih efisien, fleksibel, dan transparan, seperti Krom Bank.

Sebagai aplikasi bank digital dari PT Krom Bank Indonesia Tbk yang berizin dan diawasi oleh OJK dan Bank Indonesia, serta menjadi peserta penjaminan LPS, Krom Bank menawarkan berbagai fitur yang bisa membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih cerdas.

Berikut keunggulan Krom Bank yang patut dipertimbangkan:

  • Bunga tabungan hingga 6% per tahun, memungkinkan uang kamu bertumbuh lebih cepat dibanding tabungan biasa.
  • Deposito fleksibel dengan bunga hingga 8,75% per tahun, bisa dicairkan kapan pun tanpa penalti, cocok untuk investasi jangka menengah.
  • Gratis transfer hingga 100 kali per bulan, tanpa biaya administrasi bulanan, lebih hemat, lebih efisien.

Dengan semua keunggulan Krom Bank ini, kamu bisa lebih mudah mengatur pengeluaran, memisahkan tabungan berdasarkan tujuan, dan membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat. Semua bisa diakses dari satu aplikasi praktis yang mendukung gaya hidup modern.

Mengubah kebiasaan keuangan bukan perkara instan, tapi langkah kecil yang konsisten akan membuat perbedaan besar. Mulailah dari sekarang, atur keuangan lebih bijak, dan manfaatkan keunggulan Krom Bank untuk mendukung perjalanan finansialmu ke arah yang lebih baik.